Saat kamu sedang memprospek calon klien atau melakukan pitching, sudah pasti kamu wajib membuat presentasi bisnis. Mudahnya, presentasi bisnis adalah sarana untuk mengenalkan produk atau bisnis yang kamu miliki. Biasanya, aktivitas ini dilakukan dengan memakai beberapa materi penunjang.
Bentuk materinya dapat berupa visual atau audio, misalnya dokumen perhitungan statistik dan proyektor yang sudah kamu buat dengan bantuan software untuk presentasi. Adapun jenis presentasi bisnis yang paling sering dipakai adalah presentasi intraorganisasi dan penjualan.

Tujuan Presentasi Bisnis
Tujuan presentasi bisnis terbagi berdasarkan jenis presentasi yang dilakukan. Misalnya, pihak pemasok melakukan presentasi penjualan di hadapan pelanggan atau klien potensial dengan tujuan untuk mengenalkan layanan atau produk yang kamu punya.
Sementara itu, satu atau lebih organisasi melakukan presentasi intraorganisasi kepada tim lain dalam satu perusahaan. Kerap kali, aktivitas ini memiliki tujuan untuk mengenalkan proyek atau kebijakan baru. Namun, secara garis besar, tujuan dari presentasi bisnis adalah:
- Informatif
Presentasi bisnis informasi bertujuan untuk memaparkan apa yang kamu tahu. Ini menjadi bentuk pemaparan bisnis yang sangat umum. Biasanya, bentuk pemaparan ini dilakukan oleh intraorganisasi perusahaan. Contohnya seperti pengarahan tim, laporan bisnis setiap tiga bulan, tahunan, presentasi rencana dan portofolio bisnis.
- Persuasif
Selanjutnya, presentasi bisnis persuasif yang bertujuan untuk memengaruhi atau meyakinkan calon audiens tentang apa yang menjadi sudut pandangmu. Mudahnya, kamu berusaha untuk meyakinkan orang lain bahwa apa yang menjadi keyakinanmu sudah pasti benar. Bentuk presentasi ini perlu menguasai public speaking dan teknik copywriting yang baik.
Sebab, jenis pemaparan bisnis ini tidak sama dengan pemaparan bisnis informatif. Jadi, kamu melakukan presentasi dengan tujuan untuk memengaruhi pendapat audiens sehingga mereka melakukan tindakan yang kamu inginkan. Adapun contoh dari presentasi ini seperti presentasi investor, pitch deck, penjualan, proposal, dan kasus bisnis.
- Penunjang
Kemudian, presentasi bisnis penunjang yang bertujuan untuk memberikan fasilitas dalam mengambil kebijakan. Mudahnya, kamu menjelaskan cara atau solusi terbaik atas masalah yang kamu hadapi. Contoh dari pemaparan ini seperti peta jalan, presentasi visi dan misi proyek, dan after action review atau ARR.
Tips Melakukan Presentasi Bisnis
Setelah mengetahui tujuan melakukan presentasi bisnis, kamu juga perlu mempelajari tips untuk melakukan pemaparan bisnis. Sebab, kemampuan untuk melakukan pemaparan bisnis wajib diasah, terlebih jika kamu sering melakukan pemaparan bisnis persuasif.
Pasalnya, pemaparan persuasif paling sering digunakan untuk prospek proposal dan penjualan pada investor. Jadi, kamu tentu perlu memiliki skill untuk bisa meyakinkan orang lain sehingga tujuan bisnis pun dapat tercapai. Oleh karena itu, kamu perlu mencoba menerapkan beberapa tips berikut ini.
- Pastikan menguasai materi
Pertama, pastikan kamu menguasai materi yang hendak kamu paparkan. Selain yakin dengan produk dan ide, kamu juga harus paham dengan setiap penjelasan dan poin yang sudah kamu buat. Siapkan pula pendukung yang kamu perlukan, seperti catatan, data visual, dan paparan power point.
Perlu kamu ketahui kalau alat ini hanya bersifat pendukung komunikasi. Kamu tidak dapat bergantung pada alat tersebut sepenuhnya, karena bisa membuat presentasi justru terlihat membosankan. Selain itu, memahami materi juga membantu memudahkan kamu saat menjawab pertanyaan.
- Usahakan datang lebih awal
Selanjutnya, usahakan untuk hadir lebih awal ke lokasi. Dengan begitu, kamu bisa melakukan persiapan dan tidak terburu-buru. Sebab, salah satu penyebab presentasi bisnis yang kamu lakukan tidak berhasil baik adalah kamu tidak nyaman atau terbiasa dengan ruangan yang digunakan.
Sebaiknya, hadirlah di lokasi setidaknya satu jam sebelum dimulainya presentasi. Siapkan semua hal yang kamu butuhkan, termasuk speaker, mic, laptop, dan proyektor. Lalu, cek kembali apakah ada kendala yang membuat audiens tidak mendengar atau melihat penjelasanmu.
- Kuatkan pendahuluan
Selalu ingat bahwa kamu berada pada masa orang-orang yang mempunyai tingkat atensi yang singkat dan selalu ingin mendapatkan hiburan. Jadi, kamu harus memulai presentasi bisnis dengan sesuatu yang dapat menarik perhatian pada audiens.
Caranya, awal pemaparan dengan menggunakan data yang dapat membuat penonton terkejut dan mulai mencatat. Atau, mulailah dengan mengutip kalimat bijak atau motivasi yang bisa membuat penonton semakin penasaran.
Kamu tidak boleh lupa bahwa kesan pertama menjadi penentu. Jadi, beritahukan pada audiens kalau pemaparan yang kamu lakukan akan membawa manfaat untuk mereka.
- Mulailah bercerita
Mengapa? Sebab, bercerita bisa membuat orang lain merasa lebih terkoneksi daripada sekadar memaparkan poin, data, atau member kutipan motivasi. Cerita sendiri sifatnya bisa pribadi. Namun, ini tidak berarti bahwa cerita yang berhubungan dengan produk atau pelanggan tidak bisa kamu bawakan dengan baik.
Saat memulainya, kamu bisa mengawali dengan membuat plot sesuai dengan pengalaman yang kamu alami. Lalu, ceritakan pula bagaimana bisnis, ide, dan produkmu dengan alur yang runut. Ini akan membawa para audiens mendekati solusi permasalahan mereka.
Ingat selalu untuk membuat cerita sesingkat mungkin, tetapi tidak membosankan. Sebab, presentasi bisnis yang kamu sampaikan dengan bercerita bisa menjalin ikatan emosi dengan audiens.
- Pastikan mengetahui tujuan presentasi
Saat memulai pemaparan, kamu harus menentukan tujuan yang ingin tercapai. Hal ini supaya audiens mengetahui alasan mengapa kamu harus didengarkan dan apa yang bisa kamu berikan. Ketika apa yang menjadi tujuan tercapai, kamu dan calon pelanggan bisa menjalin komunikasi yang lebih efektif.
Menerapkan tujuan bisa membantu audiens lebih mengingat semua poin yang penting pada presentasi bisnis yang kamu lakukan. Jadi, kamu bisa menciptakan suasana tanya jawab yang lebih interaktif dan produktif.
- Eksplorasi materi pendukung
Tidak hanya kredibilitas personal sebagai pemapar, kamu juga wajib meningkatkan aspek kredibilitas pada semua yang kamu ucapkan selama melakukan presentasi bisnis. Supaya dapat meningkatkan keyakinan para audiens, kamu tentu harus memberikan informasi ekstra yang bisa menunjang presentasi bisnis.
Sertakan data statistik, penelitian dari para ahli, ulasan yang dipublikasikan pada media cetak maupun daring, hingga kutipan dari berbagai tokoh ternama. Hindari untuk memberi terlalu banyak poin atau slide supaya audiens tidak merasa bosan.
- Ketahui audiens
Terakhir, mengenali audiens juga menjadi aspek penting yang perlu kamu perhatikan untuk bisa melakukan presentasi bisnis dengan optimal. Dengan lebih memahami para audiens, kamu dapat membuat suatu paparan yang sarat dengan cerita, informasi, dan bantuan visual yang menarik.
Misalnya, kamu pastinya ingin menerapkan model presentasi yang berbeda ketika sedang berhadapan dengan atasan daripada penyampaian kepada rekan kerja. Selain itu, memahami dengan baik audiens bisa membuat kamu lebih mudah mengetahui apa saja bentuk pertanyaan yang mungkin akan mereka tanyakan pada sesi tanya jawab.
Itu tadi beberapa cara melakukan presentasi bisnis yang tepat sehingga kamu bisa memaparkan presentasi dengan optimal dan tanpa kendala.
Kamu pemilik bisnis dan sedang melakukan berbagai upaya untuk mendatangkan lebih banyak pelanggan? Jangan ragu untuk berpartner dengan DOKU, perusahaan platform pembayaran digital dan pionir payment gateway di Indonesia.
Berdiri sejak tahun 2007, DOKU telah berhasil mengawal kesuksesan transaksi ratusan ribu bisnis, baik dari skala bisnis UMKM maupun skala bisnis perusahaan. Caranya juga sangat mudah. Cukup sekali daftar, bisnis akan secara otomatis terkoneksi ke berbagai metode pembayaran.
Apapun kompleksitas bisnisnya, pasti akan terkelola lebih baik dengan DOKU. Jadi, apakah kamu sudah siap untuk mengubah peluang menjadi uang? Bergabung dengan DOKU di sini sekarang!