Strategi Brand Makanan Lokal yang Sering Dianggap Punya Luar, Ternyata Sengaja!

brand makanan lokal

Penamaan adalah aspek penting saat kamu akan membuat sebuah brand atau produk. Nama yang singkat dan unik akan membuatnya lebih mudah diingat, bahkan jadi daya tarik tersendiri. Beberapa brand makanan lokal ini misalnya, sampai jadi sering dianggap produk luar negeri, taktik ini dinamakan foreign branding.

Anggapan merek internasional juga boleh jadi salah satu faktor yang membuat sebuah produk jadi mendapat atensi lebih dari konsumen dan banyak orang masih menganggap produk dari luar negeri memiliki kualitas yang lebih baik dibandingkan produk lokal. Akibatnya, merek asing cenderung lebih disukai dan memiliki citra yang positif. Walau begitu, penamaan saja pada akhirnya tidak akan cukup untuk mempertahankan konsumen. Tanpa adanya kualitas yang baik, konsumen tentu tak akan sangsi untuk tidak melakukan pembelian ulang hingga menjadi konsumen setia.

Jadi, apa saja nih, brand makanan lokal yang cerdik dalam membuat nama sampai sering dianggap produk luar negeri dan bertahan sampai sekarang?

Read More: 7 Ide Bisnis Tak Kenal Musim, Laris Sepanjang Tahun

1. HokBen

Banyak yang masih tidak menyadari bahwa HokBen (semula bernama Hoka Hoka Bento) adalah seratus persen produk Indonesia. Restoran ini sudah ada di Indonesia sejak 1985 dan berada di bawah PT Bogainti.

Nasi yang punel adalah salah satu keunikan HokBen yang utama. Banyak konsumen yang membandingkan nasi HokBen dengan berbagai restoran siap saji lainnya, tapi sulit bahkan tak ada yang dapat menyaingi kepunelan nasi HokBen.

Selain itu, rasa saus mayones yang khas juga jadi nilai plus dan ikon HokBen lainnya. Disajikan dengan berbagai gorengan ala bento Jepang, menu HokBen jadi pilihan yang pas untuk berbagai suasana, kapan pun dan di mana pun.

2. La Fonte

Apakah kamu pernah mengira bahwa La Fonte merupakan produk asal Italia? Kalau ya, kamu tidak sendiri. Hingga kini masih banyak yang tidak tahu bahwa La Fonte adalah produk asli Indonesia.

PT Bogasari mengoperasikan pabrik pasta pertama di Indonesia pada 1991. Berbagai jenis makanan asal Italia seperti spageti, fetucini, macaroni, dan vermiceli diproduksi dnegan merek La Fonte.

Produk La Fonte pun terus berkembang. Selain pasta yang hanya tinggal direbus sebelum disajikan, sekarang kamu juga dapat menemukan saus untuk pasta siap saji yang tak kalah lezat dan disesuaikan dengan lidah dan selera konsumen Indonesia. Kamu juga bahkan kini bisa mendapati spageti dan makaroni siap saji.

3. J.Co

Konsep store yang terlihat menarik didukung penamaannya membuat brand makanan lokal yang satu ini juga merupakan produk luar negeri seperti gerai donat internasional Dunkin Donuts yang sudah lebih dulu dikenal masyarakat.

Nyatanya, J.Co adalah brand asal Indonesia yang didirikan pada 2016 silam. Hebatnya, J.Co pun telah cukup lama pula bersaing dengan berbagai kompetitor di luar negeri. Sejak 2007, J.CO sudah hadir pula di beberapa negara lain seperti Malaysia, Singapura, dan Arab Saudi.

Signature product J.Co adalah donat yang sangat lembut dengan isian dan topping yang menarik. Namun, J.CO juga punya beberapa produk lain yang tak kalah nikmat untuk kamu coba seperti minumannya (kopi, teh, dan latte), yoghurt, pastry, dan beberapa lainnya.

4. California Fried Chicken

Jangan tertipu dengan namanya yang sangat Amerika, ya. Ditambah lagi, karena kebanyakan kompetitor dengan skala bisnis yang sama besarnya biasanya merupakan waralaba internasional, 5. banyak yang tertipu bahwa California Fried Chicken bukan dari Indonesia.

California Fried Chicken alias CFC sudah ada sejak 1983 di Jakarta, didirikan di bawah naungan PT Pioneerindo Gourmet International Tbk. CFC pun merupakan salah satu perusahaan generasi pertama di Indonesia yang memperkenalkan konsep fast food restaurant. 

5. Breadlife

Toko roti ini juga sering dianggap produk bukan Indonesia. Didirikan pada 2005, banyak yang mengira bahwa BreadLife merupakan toko roti asal Jepang karena konsep outlet-nya yang dulu memberi nuansa Jepang cukup kental.

BreadLife sendiri memang didesain dengan gaya Jepang meski sekarang sudah tak terlalu nampak. Meski demikian, hingga kini roti dan kue yang dijual tetap memiliki gaya khas Jepang yang lembut dan lezat.

Daya tarik yang membuat banyak pengunjung berdatangan ke gerai ini adalah konsep open kitchen yang memungkinkan aroma roti dan kue menguar dan menggoda hidung konsumen. Tak berhenti di situ, saat konsumen mencicipi sajian tersebut pun pada akhirnya akan jatuh cinta karena kualitas roti dan kue yang memang baik.

6. SilverQueen

Amerika dan Australia adalah negara yang sering dikira sebagai negara asal SilverQueen. Pasalnya, iklan Silver Queen ikonik dengan berselancar dan muda-mudi bergaya barat sehingga menimbulkan sebagian asumsi masyarakat demikian.

Produk cokelat ini bahkan ternyata berasal dari Garut, Jawa Barat. Hal ini bermula pada sekitar 1950 saat pendiri SilverQueen membeli perusahaan Ceres dari orang Belanda yang pada saat itu pun merupakan pabrik cokelat besar di masa penjajahan Belanda.

Nama yang cukup menarik di dunia global ini pun sangat mendukung SIlverqueen untuk menembus pasar internasional. Produk cokelat ini juga sudah diekspor ke berbagai negara lain seperti Thailand, Singapura, FIlipina, dan Malaysia.

7. The Harvest

Tidak banyak gerai pastry dengan konsep sangat matang hadir di Indonesia. Boleh dibilang, The Harvest menjadi salah satu pinor dan yang masih cukup relevan dan bersaing hingga saat ini.

Namun, siapa sangka The Harvest dengan kesan sangat elegan dan luks ini ternyata juga asal Indonesia? Didirikan oleh mantan chef hotel bintang atas dengan spesialisasi pastry, The Harvest sukses jadi top of mind untuk produk pastry dan kue kelas atas dengan kualitas yang konsisten baik.

The Harvest yang sebelumnya hanya dapat ditemui di kota-kota besar kini mulai hadir pula di kota-kota berkembang yang potensial. Selain itu, The Harvest juga dikabarkan akan membuka toko di Los Angeles, Malaysia, dan Filipina.

8. Greenfields

Walau bukan makanan, tetapi Greenfields masih termasuk dalam kelompok bisnis F&B. Menariknya, Greenfields yang sangat identik dengan produk mancanegara ternyata justru diproduksi di Malang, Jawa Timur.

Greenfields sudah ada sejak 1997 di Indonesia. Adapun pendirinya merupakan sekelompok wirausahawan asal Indonesia dan Australia. Kini, Greenfields pun sukses jadi produsen susu terbesar di Asia Tenggara.

Itulah beberapa brand makanan lokal asal Indonesia yang sering dikira produk luar negeri. Hayo, produk mana yang pernah membuatmu terkecoh?

Tentu saja, penamaan bukan jadi satu-satunya kekuatan mereka untuk bisa menghasilkan pangsa pasar yang besar. Kualitas dan layanan produk juga berperan penting dalam keberhasilan bisnis brand tersebut.

Kamu juga bisa dan perlu berinovasi menghasilkan layanan yang lebih baik untuk konsumen. Ayo bergabung dengan Juragan DOKU, sahabat berjualan persembahan DOKU yang bisa mendukung aktivitas jualan online kamu dengan fitur pembayaran digital dan edukasi pelatihan online bisnis gratis!

Setelah bergabung, kamu bisa menikmati fitur pembayaran digital seperti Payment Link yang bisa perbanyak transaksi sukses melalui WhatsApp, e-Katalog yang bisa buat toko online secara mandiri, QRIS yang bisa terima pembayaran dengan satu kode QR dan yang gak boleh dilewatkan, pelatihan online bisnis gratis yang nantinya akan dibimbing oleh para mentor bisnis yang handal!

Cara bergabungnya mudah, bisa melalui Aplikasi Juragan DOKU yang bisa kamu download via smartphonemu, atau kamu juga bisa mendaftar melalui website di sini

Terima pembayaran lancar, Usaha makin gencar, Gabung jadi Juragan DOKU, Sekarang!