Contoh negosiasi bisnis sering digunakan oleh perusahaan untuk keperluan tawar-menawar dengan pihak lain demi mencapai kesepakatan. Negosisasi tak hanya memengaruhi kesuksesan bisnis, melainkan juga membantu membangun dan menjaga hubungan profesional dengan pihak lain.
Sekilas tentang negosisasi bisnis
Negosiasi bisnis adalah proses perundingan atau tawar-menawar persyaratan yang dilakukan oleh beberapa pihak untuk mencapai kesepakatan saling menguntungkan satu sama lain. Negosiasi ini bisa melibatkan dua pihak atau lebih, tergantung pada subjek dan perusahaan atau organisasi yang terlibat.
Umumnya, kesepakatan tersebut dilakukan untuk kemajuan bisnis, menyejahterakan karyawan, meningkatkan value perusahaan, dan lainnya. Dalam prosesnya, tak jarang terdapat mediator sebagai pihak yang netral yang menengahi pihak selama berunding. Mediator bertugas memastikan seluruh pihak saling menghormati satu sama lain.
Biasanya mediator adalah pengacara, konsultan bisnis, atau pihak lain yang memiliki kemampuan negosiasi baik. Para profesional ini akan memastikan bahwa kesepakatan yang dicapai selama negosiasi bersifat mengikat dan berlandaskan hukum.
Untuk memastikan negoasiasi bisnis berjalan baik dan sesuai tujuan yang ingin dicapai, terdapat sejumlah hal yang sebaiknya dihindari selama proses berlangsung, yakni:
- Terlalu mempertahankan pendapat tanpa mau mendengar pendapat pihak lain.
- Hanya melihat isu atau permasalahan dari kacamata pribadi.
- Memperdebatkan semua hal serta terlalu berambisi memenangkan perdebatan.
- Menyalahkan dan tak segan menyerang orang lain.
- Mudah terbawa emosi.
Read more: 7 Tips Sukses Melakukan Presentasi Bisnis yang Efektif dan Menarik
Tujuan
Negosiasi bisnis memang bertujuan untuk mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan. Namun, negosiasi bisnis juga bertujuan untuk menyelesaikan perdebatan atau konflik perbedaan pendapat yang berpotensi menjadi masalah di kemudian hari. Selain itu, melalui negosiasi diharapkan masing-masing pihak mendapatkan keuntungan dan tidak dirugikan.
Manfaat
Negosiasi bisnis bermanfaat untuk menciptakan hubungan kerja sama yang baik atas dasar saling membutuhkan. Selain itu, manfaat lain dari negosiasi bisnis adalah mencapai kesuksesan bersama sesuai hasil kesepakatan serta menumbuhkan rasa saling percaya antara pihak terkait.
Ketika kepercayaan publik atau perusahaan lain terhadap perusahaan makin meningkat, secara tidak langsung hal ini akan memperluas pangsa pasar dan mendatangkan lebih banyak peluang bisnis. Negosiasi bisnis juga efektif meminimalisasi risiko dan meningkatkan keuntungan perusahaan.
Ciri-ciri
Untuk memudahkan memahami negosiasi, berikut ciri-cirinya.
- Terdapat minimal dua orang atau kelompok yang terlibat.
- Masing-masing pihak mempunyai tujuan yang ingin dicapai.
- Terdapat benturan atau ketidaksamaan mengenai tujuan atau target salah satu pihak dengan pihak lainnya.
- Masih adanya harapan bahwa seluruh partisipan mendapatkan kesepakatan setelah perundingan.
- Seluruh partisipan percaya bahwa hasil perundingan memuaskan.
- Seluruh partisipan bersedia melakukan kompromi.
- Seluruh partisipan memahami tujuan negosiasi.

Jenis negosiasi bisnis
Sebelum mempelajari contoh negosiasi bisnis, perlu memahami jenis maupun strateginya untuk membantu mencapai hasil dan kesuksesan. Untuk menerapkan strategi yang tepat, sangat penting memahami beberapa jenis negosiasi bisnis berikut.
- Formal negotiations
Jenis negosiasi ini hanya bisa diselesaikan melalui cara formal, yakni hitam di atas putih. Untuk mencapai kesepakatan adil, partisipan harus menyelesaikannya melalui jalur hukum. Biasanya, jenis negosiasi ini dilakukan perusahaan untuk menghindari kerugian.
- Informal negotiations
Sesuai namanya, jenis negosiasi ini memungkinkan penyelesaian dilakukan oleh siapa pun, di mana pun, dan kapan pun. Singkatnya, negosiasi jenis ini hanya berfokus pada tujuan untuk mencapai kesepakatan.
- Principled negotiations
Principled negotiations digunakan untuk resolusi konflik. Jenis negosiasi ini menggunakan prinsip dan kepentingan pihak yang terlibat agar mencapai titik kesimpulan. Semua partisipan akan mendapatkan keuntungan dari pendekatan integratif.
Principled negotiations mencakup empat elemen utama, yakni:
- Berfokus pada hasil saling menguntungkan bagi semua partisipan sehingga tidak ada pihak yang menang maupun kalah.
- Berdasarkan kepentingan dan motivasi partisipan. Setiap orang harus terbuka mengenai target yang ingin dicapai.
- Tidak melibatkan emosi apa pun. Emosional dan masalah negosiasi harus dipisahkan untuk mendapatkan hasil terbaik.
- Dasar negosiasi harus objektif dari seluruh partisipan.
- Team negotiations
Team negotiations melibatkan diskusi antarkelompok terkait. Supaya berjalan lancar dan mencapai hasil terbaik, negosiasi tim bisa melibatkan peran dan tanggung jawab berbeda. Contohnya:
- Seorang pemimpin negosiasi bisa membuat keputusan akhir.
- Pengamat mendengarkan pihak terkait dan berdiskusi dengan pemimpin.
- Kritikus membantu menyoroti seluruh kemungkinan positif dan negatif dari hasil diskusi.
- Partisipan membuat kesepakatan penawaran.
- Multiparty negotiations
Multiparty negotiations melibatkan lebih dari dua kelompok yang berupaya menemukan kesepakatan. Tantangan dalam negosiasi jenis ini adalah kemungkinan dua atau lebih pihak membentuk koalisi sehingga membuat proses tawar-menawar menjadi makin sulit.
- Adversarial negotiations
Adversarial Negotiations merupakan jenis negosiasi yang agresif. Pasalnya, hanya salah satu pihak yang berhasil mendapatkan keinginannya. Negosiasi jenis ini kerap melibatkan proses tawar-menawar yang sulit, salah satu pihak menyerah atau kehilangan minat, dan pembuatan janji di masa depan.
Strategi negosiasi bisnis
Adapun strategi negosiasi bisnis yang bisa digunakan, antara lain sebagai berikut.
- Compete
Umumnya, negosiator kompetitif akan mengejar kebutuhan mereka dan memberi sedikit untuk orang lain. Inilah yang dimaksud dengan compete. Strategi negosiasi ini cocok digunakan ketika yakin akan mendapatkan keuntungan besar dan mampu menyelesaikan perundingan dalam waktu relatif cepat.
- Accomodate
Negosiator akomodatif percaya bahwa memenangkan hati orang dapat dilakukan dengan cara memberikan yang mereka inginkan. Hal ini tidak hanya mencakup produk saja, melainkan juga layanan dan informasi berharga. Strategi negosiasi ini cocok digunakan dalam keadaan tersudut dan hendak menyerah dengan aman agar tetap mendapatkan keuntungan sekalipun bukan yang ditargetkan.
- Avoid
Negosiator jenis ini tinggi tidak menyukai konflik. Bahkan, kadang-kadang bisa menjadi pasif-agresif. Strategi negosiasi ini bisa digunakan ketika masing-masing pihak terpicu emosi karena dapat “mendinginkan” situasi yang memanas.
- Compromise
Strategi negosiasi ini sering dianggap sebagai pemecah perbedaan. Kompromi sering menyebabkan kedua negosiator menerima kurang dari apa yang diinginkan atau butuhkan. Namun, jenis strategi ini sering diterapkan ketika terdesak waktu atau memiliki hubungan kepercayaan tinggi dengan pihak terkait.
- Collaborate
Kolaborator bersedia menginvestasikan waktu untuk memperluas nilai melalui kolaborasi dan pengungkapan minat. Strategi ini sering digunakan ketika bernegosiasi dengan nilai fantastis dan berisiko tinggi, serta memiliki hubungan dengan pihak terkait dalam jangka lama. Dibandingkan strategi negosiasi lainnya, kolaborasi banyak digunakan karena menguntungkan masing-masing pihak.
Contoh negosiasi bisnis
Contoh negosiasi bisnis dalam perusahaan yang paling populer adalah negosiasi antara lima penerbit besar di Amerika mengenai harga e-book dengan Amazon di tahun 2007. Setelah mengancam penghentian rilis versi digital, Amazon dengan enggan menyetujui kenaikkan harga e-book menjadi $14.9.
Contoh negosiasi bisnis lain adalah kasus antara Samsung dengan Apple tahun 2011. Pada 2012 silam, pengadilan California memutuskan Samsung harus membayar ganti rugi lebih dari $1 miliar atas pelanggaran paten produk Apple. Namun, di tahun 2018 diputuskan bahwa Samsung hanya perlu membayar $533 juta lantaran tujuh tahun terakhir pihaknya telah membayar kompensasi $399 juta.
Demikianlah informasi terkait contoh negosiasi bisnis yang dapat dipelajari. Kamu pemilik bisnis dan sedang melakukan berbagai upaya untuk mendatangkan lebih banyak pelanggan? Jangan ragu untuk berpartner dengan DOKU, perusahaan platform pembayaran digital dan pionir payment gateway di Indonesia.
Berdiri sejak tahun 2007, DOKU telah berhasil mengawal kesuksesan transaksi ratusan ribu bisnis, baik dari skala bisnis UMKM maupun skala bisnis perusahaan. Caranya juga sangat mudah. Cukup sekali daftar, bisnis akan secara otomatis terkoneksi ke berbagai metode pembayaran.
Apapun kompleksitas bisnisnya, pasti akan terkelola lebih baik dengan DOKU. Jadi, apakah kamu sudah siap untuk mengubah peluang menjadi uang? Bergabung dengan DOKU di sini sekarang!