Lengkap! Ini Arti Portofolio Bisnis, Tujuan, dan Cara Membuatnya

portofolio bisnis

Apa sih yang dimaksud dengan portofolio bisnis? Seberapa penting, sih untuk bisnismu? Yuk, simak ulasannya di sini!

Kamu pelaku bisnis? Pernah dengar istilah portofolio bisnis? Kalau belum, kamu sedang membaca artikel yang tepat! Artikel ini akan membahas apa itu portofolio bisnis, tujuan pembuatannya, serta bagaimana cara membuat portofolio tersebut.

Portofolio ternyata tidak hanya digunakan oleh pekerja kreatif untuk ‘memamerkan’ karya-karya yang pernah dibuat, lho. Dalam bisnis, keberadaannya merupakan hal yang cukup penting untuk membangun trust baik di mata target pasar maupun di mata mitra bisnis.

Apa saja isi dari sebuah portofolio bisnis dan bagaimana cara membuatnya? Yuk, cari tahu jawabannya di artikel berikut!

Read More: Equity Crowdfunding dan Manfaatnya Bagi Bisnis

portofolio-bisnis

Definisi Portofolio Bisnis

Portofolio bisnis merupakan sebuah portofolio yang dibuat untuk menunjukkan sekumpulan proyek, produk, maupun layanan jasa yang ditawarkan oleh sebuah bisnis.

Mengacu pada definisi tersebut, kamu bisa membayangkan portofolio ini serupa dengan portofolio pekerja kreatif. Sebab, portofolio ini digunakan untuk showcasing, alias menunjukkan berbagai produk atau layanan yang dijual.

Lalu, bagaimana bentuknya? Meski umum dijumpai dalam bentuk dokumen, tidak menutup kemungkinan portofolio yang dibuat hadir dalam bentuk lainnya. Misalnya dalam bentuk video. 

Apa pun bentuk portofolio yang dibuat, pastikan portofolio tersebut mampu merangkum penjelasan mengenai produk/jasa yang ditawarkan bisnis. Dengan demikian, target pasar maupun mitra bisnis bisa mengetahui apa saja produk yang bisnismu tawarkan. 

Apa Saja Isi dari Portofolio Bisnis?

Jika ini adalah pertama kalinya kamu mendengar istilah ini, wajar jika kamu masih belum memiliki gambaran apa saja isi sebuah portofolio bisnis. 

Ada beberapa detail yang biasanya dimasukkan ke dalam portofolio ini, yaitu:

1. Profil perusahaan

Layaknya sebuah perkenalan, profil perusahaan adalah bagian penting untuk dicantumkan. Tujuannya tentu saja untuk memperkenalkan bisnismu kepada para target pasar/mitra bisnis.  

Di dalam bagian ini, informasi mengenai stakeholder perusahaan biasanya juga akan dimasukkan, mulai dari biografi singkat hingga riwayat pendidikan terakhir. Hal ini biasanya dilakukan hanya pada sekelas enterprise

Selain itu, sejarah singkat perusahaan, tujuan, visi, dan misi perusahaan juga biasanya dicantumkan di bagian ini.

2. Penjelasan mengenai produk/jasa yang dimiliki

Selain informasi profil perusahaan, portofolio bisnis juga berisikan penjelasan produk. Bisa dikatakan bahwa inilah bagian terpenting dari dokumen portofolio bisnis.

Jika bisnis yang kamu jalankan berupa bisnis pelayanan (service), maka kamu perlu menjelaskan seperti apa detail layanan yang diberikan. 

3. Testimoni pengguna produk / layanan

Testimoni pengguna produk/layanan juga bisa dimasukkan ke portofolio bisnis. Hal ini penting terutama jika perusahaanmu bergerak di bidang jasa. 

Melalui testimoni, kamu bisa menunjukkan kepuasan klien sebelumnya setelah mendapatkan pelayanan dari perusahaanmu. Adanya testimoni ini akan sangat membantu untuk membangun trust calon klien baru. 

Dengan membangun trust yang baik, calon klien bisa teryakinkan untuk menggunakan layanan yang perusahaan berikan. Alhasil, mereka akan merasa yakin untuk melanjutkan pembelian di perusahaanmu.

4. Lisensi, Sertifikasi, Maupun Prestasi Perusahaan

Selain detail produk, bisa juga berisikan informasi mengenai lisensi, sertifikasi, maupun prestasi yang perusahaanmu miliki. 

Sama seperti testimoni, adanya detail ini bisa membantu calon klien untuk lebih percaya terhadap produk/pelayanan perusahaanmu.

Mengapa Perlu Membuat Portofolio Bisnis?

Kira-kira, mengapa sih kamu perlu membuat portofolio bisnis? Tujuan utama pembuatannya adalah untuk merangkum dan menyajikan informasi mengenai profil perusahaan, tujuan perusahaan, visi-misi, dan tentunya unit bisnis strategis apa yang dilakukan perusahaan.

Melalui portofolio bisnis, perusahaan bisa membangun kepercayaan dengan pelanggan dan/atau mitra bisnis. Sebab, portofolio bisa digunakan untuk menonjolkan berbagai kelebihan-kelebihan produk/jasa jika dibandingkan dengan kompetitor.

Bagaimana Cara Membuat Portofolio Bisnis?

Membuat portofolio bisnis sebenarnya cukup mudah. Akan tetapi, kamu butuh waktu yang cukup banyak untuk menyusunnya agar portofolio bisa tersusun dengan baik. 

Berikut adalah langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam pembuatan:

1. Rencanakan isi yang akan dibuat

Supaya kamu bisa mengetahui data apa saja yang dibutuhkan, buat rencana untuk menentukan isi dari portofolio yang mau disusun. Mengetahui data apa saja yang dibutuhkan akan mempermudah proses pengumpulan data nantinya.

2. Kumpulkan Data-Data Yang Dibutuhkan

portofolio-bisnis

Nah, setelah menyusun rencana, langkah pembuatan selanjutnya adalah mengumpulkan data-data yang diperlukan. Gunakan rencana yang telah disusun untuk mengetahui data-data apa saja yang dibutuhkan.

Pengumpulan data ini mungkin tidak hanya akan memakan waktu satu-dua hari saja. Untuk menyusun profil perusahaan, misalnya. Kamu perlu memastikan profil perusahaan ditulis dengan kaidah dan tata bahasa yang baik. 

Di sisi lain, kamu juga perlu mempersiapkan detail informasi mengenai produk/layanan yang perusahaanmu berikan. Pastikan informasi yang dituliskan adalah fakta–bukan dibuat-buat demi menarik minat calon klien. 

Kamu mungkin juga akan membutuhkan foto/ilustrasi sehingga portofolio yang dibuat bisa memiliki tampilan yang lebih baik. 

Nah, kamu juga butuh waktu untuk mempersiapkan foto-foto tersebut, bukan? Apalagi jika sebelumnya perusahaanmu belum pernah memiliki foto produk. Jika diperlukan, gunakan jasa profesional supaya foto yang digunakan untuk portofolio berkualitas.

3. Pilih Desain Yang Tepat

Selanjutnya, pikirkan pilihan desain yang tepat. Jika memungkinkan, buat desain yang sesuai dengan brand guideline yang perusahaanmu miliki. 

Brand guideline yang dimaksud terutama adalah yang mengacu pada pilihan warna color scheme, pilihan font, pilihan ikon, serta angle foto-foto yang digunakan. 

Meski menggunakan brand guideline direkomendasikan, tidak menutup kemungkinan kamu bisa menggunakan inspirasi desain lain yang dirasa sesuai.

4. Mulai Susun Portofolio Bisnis kamu

Setelah semua data terkumpul, kamu bisa mulai menyusun portofolionya. Kamu bisa merujuk pada contoh portofolio bisnis agar proses penyusunannya bisa dilakukan dengan lebih mudah.

Biasanya, portofolio diawali dengan profil perusahaan terlebih dahulu. Baru setelah itu, kamu bisa memperkenalkan produk-produk atau layanan-layanan yang ditawarkan perusahaanmu. Testimoni serta detail lain bisa dimasukkan setelahnya. 

5. Review ulang dan lakukan proofreading

Setelah selesai disusun, minta bantuan orang lain untuk melakukan pengecekan atas portofolio yang disusun. Ini bertujuan untuk memberikan masukan atas portofolio bisnis yang telah dibuat. 

Kemudian, jangan lupa untuk melakukan proofreading. Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk memastikan tidak terdapat kesalahan penulisan teks.

Bisa dikatakan, proofreading merupakan salah satu proses untuk memastikan kualitas portofolio bisnis yang kamu buat.

Setelah mendapatkan masukan dari beberapa pihak terkait isi portofoliomu, lakukan perbaikan agar portofoliomu bisa menjadi lebih baik. 

6. Buat portofolio dalam media lain

Sebagaimana disebutkan, kamu juga bisa membuatnya dalam bentuk media lain. 

Nah, setelah portofolio bisnis dalam bentuk dokumen selesai dibuat, akan lebih mudah bagimu untuk membuat portofolio tersebut dalam bentuk lain–misalnya seperti video. 

Bentuk portofolio video biasanya tidak perlu selengkap portofolio dokumen. Maka dari itu, buatlah kerangka konten secara singkat supaya hanya poin-poin unggulan saja yang ditampilkan dalam video tersebut.

Itulah penjelasan mengenai portofolio bisnis, mengapa serta bagaimana cara membuatnya dengan mudah. Semoga artikel ini bisa membantu, ya!

Kamu pemilik bisnis? Ingin proses pembayaran pelanggan makin otomatis dan bisnis maju pesat ?

Yuk bermitra dengan DOKU, perusahaan teknologi pembayaran yang juga pionir payment gateway di Indonesia. Berdiri sejak tahun 2007, DOKU sudah mengawal ratusan ribu transaksi sukses dari berbagai perusahaan besar hingga UMKM. Cukup sekali daftar, bisnis langsung terkoneksi ke beragam metode pembayaran. Terima pembayaran bisnis makin mudah dan pelanggan pun lebih nyaman bertransaksi. 

Pilih solusi pembayaran sesuai kebutuhan Anda, seperti:

  • Solusi Perusahaan: Apapun jenis bisnisnya, kelola pembayaran pelanggan jadi mudah pakai DOKU
  •  Solusi UMKM: Tidak Perlu Paham Teknis, Bisnis Bisa Go Digital

Pastikan untuk ubah setiap peluang menjadi uang! Gunakan DOKU sekarang!